Thursday, 19 June 2025
Intelektualitas.com
  • Home
  • Berita
No Result
View All Result
Intelektualitas.com
Home Opini

Apakah Teknologi Membawa Kita Lebih Dekat atau Justru Menjauh?

Redaksi by Redaksi
January 24, 2025
in Opini
0 0
0
Apakah Teknologi Membawa Kita Lebih Dekat atau Justru Menjauh?
0
SHARES
59
VIEWS
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke FacebookBagikan ke Twitter

Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Keberadaannya memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien, menghubungkan orang-orang yang terpisah jarak ribuan kilometer hanya dalam hitungan detik. Berbagai aplikasi seperti WhatsApp, Zoom, dan media sosial lainnya menawarkan kenyamanan yang luar biasa, sehingga kita dapat berbicara, berbagi cerita, dan bertukar kabar dengan mudah. Dalam banyak hal, teknologi memang terasa membawa kita lebih dekat, terutama ketika pandemi melanda dan semua orang dipaksa untuk menjaga jarak fisik. Teknologi menjadi jembatan yang menyatukan keluarga, teman, dan rekan kerja meskipun terpisah oleh dinding dan jarak geografis.

Namun, dibalik manfaat yang ditawarkan, teknologi juga memiliki sisi gelap yang membuat kita bertanya-tanya: apakah ia benar-benar mendekatkan kita secara emosional, atau hanya menciptakan kedekatan semu? Salah satu contoh nyata adalah bagaimana media sosial sering kali menghadirkan ilusi koneksi. Kita mungkin memiliki ratusan bahkan ribuan teman virtual, tetapi interaksi tersebut sering kali hanya sebatas “like” atau komentar singkat. Ketika kita benar-benar membutuhkan dukungan emosional, apakah semua teman virtual tersebut hadir? Atau justru kita merasa lebih kesepian karena tidak ada yang benar-benar peduli?

Related posts

Oligarki Mengontrol Media Massa: Ancaman Terhadap Kebebasan Pers dan Kemerdekaan Informasi

June 2, 2023
Tausiah: “Mari Kita Belajar dari Lebah; Selalu Memberi Manfaat ! “

Tausiah: “Mari Kita Belajar dari Lebah; Selalu Memberi Manfaat ! “

January 10, 2022
Selain itu, ketergantungan pada teknologi sering kali mengganggu interaksi langsung. Berapa kali kita mendapati diri sibuk dengan ponsel saat sedang berkumpul bersama keluarga atau teman? Kehadiran fisik sering kali tidak disertai dengan kehadiran emosional karena perhatian kita dialihkan oleh notifikasi di layar. Ironisnya, meskipun teknologi dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi, ia sering kali menjadi penyebab utama renggangnya hubungan antarmanusia di dunia nyata.

Di sisi lain, teknologi juga mempengaruhi cara kita membangun persepsi dan memahami orang lain. Algoritma media sosial, misalnya, cenderung menciptakan filter bubble, di mana kita hanya terpapar pada konten yang sesuai dengan minat atau pandangan kita. Hal ini mengulas ruang untuk diskusi yang sehat dan membatasi kemampuan kita untuk memahami perspektif yang berbeda. Akibatnya, meskipun kita merasa lebih terhubung secara digital, sebenarnya kita semakin terlindungi dalam gelembung sosial yang sempit.

Namun, tidak adil rasanya jika kita hanya melihat sisi negatif teknologi. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mempererat hubungan. Video call dengan keluarga yang tinggal di luar kota, berbagi momen penting melalui foto atau video, hingga menemukan komunitas berani yang memiliki minat yang sama adalah beberapa contoh bagaimana teknologi dapat menjadi sarana untuk mendekatkan orang-orang. Bagi banyak orang, teknologi bahkan menjadi penyelamat, terutama dalam situasi di mana pertemuan langsung tidak memungkinkan.

Pada akhirnya, semua bergantung pada bagaimana kita memanfaatkan teknologi. Apakah kita memanfaatkannya untuk memperkuat hubungan, atau justru membiarkannya menguasai hidup kita? Menyeimbangkan antara interaksi digital dan hubungan langsung adalah kunci untuk memastikan bahwa teknologi benar-benar membawa manfaat. Kita harus belajar untuk lebih hadir secara nyata di tengah orang-orang yang kita sayangi, tanpa membiarkan perhatian kita terpecah oleh layar ponsel.

Teknologi adalah alat yang luar biasa jika digunakan dengan bijak. Ia bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan atau menjadi jurang yang memisahkan, tergantung pada bagaimana kita memanfaatkannya. Jadi, marilah kita bijak dalam menggunakan teknologi, pastikan kita membawa kita lebih dekat, bukan sebaliknya. Dengan keseimbangan yang tepat, kita dapat menikmati manfaat teknologi tanpa kehilangan kehangatan hubungan yang sejati.

 

Penulis: Hanifan Setiawati/ Mahasiswa PBSI Universitas Muhammadiyah Kupang

Tags: Dampak TeknologiTeknologi
Previous Post

Kisah Purwanto, Penjual Salome di Sekitar Muhammadiyah Kupang

Next Post

Pilihan Terbaik di NTT! UM Kupang Berada di Peringkat 3 Kampus Unggulan

Next Post
Pilihan Terbaik di NTT! UM Kupang Kini Berada di Peringkat 3 Kampus Unggulan

Pilihan Terbaik di NTT! UM Kupang Berada di Peringkat 3 Kampus Unggulan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Intelektualitas - Media Kritis Berkemajuan

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Opini
  • Polling

© 2021 Intelektualitas - Media Kritis Berkemajuan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist