Intelektualitas.com – Upacara adat Puakarapau menjadi warisan budaya masyarakat Palue. Tradisi adat dipertahankan untuk eksistensinya dalam menghadapi tantangan di tengah arus modernisasi. Puakarapau (Muat Kerbau), sebuah ritual sakral untuk ungkapan rasa syukur kepada leluhur dan alam semesta karena masih terus dilaksanakan oleh masyarakat Palue di Desa Rokirole, Kabupaten Sikka.
Ester paji, seorang tokoh masyarakat yang telah berkali-kali mengikuti upacara Puakarapau, dihubungi melalui via Telepon pada senin, 20 Januari 2025 mengatakan bahwa, “Puakarapau bukan hanya sekedar upacara adat, tetapi menjadi perekat hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Kami berkomitmen untuk melestarikan tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman. Upaya Puakarapau tidak hanya dilakukan oleh masyarakat setempat, tetapi juga mendapat dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak lainnya. Pemerintah Kabupaten Sikka telah memasukan upacara Puakarapau sebagai salah satu warisan budaya yang perlu dilindungi dan dipromosikan.
Makna Puakarapau sendiri merupakan, Ungkapan syukur kepada Sang pencipta dan leluhur atas segala berkah yang diberikan. Pemulihan, diyakini memliki kekuatan untuk memulihkan keseimbangan alam dan membersihkan dosa-dosa masyarakat.
Ester ada beberapa tahapan proses pelaksanaan dan makna simbolismenya,
“Yang pertama, Puakarapau adalah tahap awal untuk memilih dan mempersipkan kerbau yang akan dijadikan persembahan. Kedua, Patikarapau Puncak upacara, yaitu prosesi pemotongan kerbau sebagai persembahan. Ketiga Tarian dan musik tradisional, masyarakat menampilkan tarian dan musik sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan masyarakat palue”. Tutur Ester Paji.
“Simbolisme Kerbau, melambangkan kesuburan, kekuatan, dan kekayaan.
Darah kerbau dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat menyucikan dan menyuburkan bumi. Tarian dan musik, bentuk komunikasi dengan roh leluhur”
Saya berharap adanya upaya Pelestarian dalam dunia Pendidikan agar meningkatkan kesadaran kepada anak- anak kita tentang pentingnya melestarikan budaya leluhur,pungkasnya diakhir telepon.
Upacara Puakarapau membuktikan tradisi dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya. Masyarakat Palue telah berhasil memadukan nilai-nilai leluhur dengan tuntutan zaman modern. Melalui berbagai upaya pelestarian, Puakarapau diharapkan dapat terus lestari dan menjadi warisan budaya yang membanggakan.
Jurnalis: Alfrida Patrisia Raro
Fotografi: Sary Firdayani
Redaktur: Abid & Miftahul Khairah