Timor Tengah Selatan – Dalam langkah nyata memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama DANONE Indonesia meresmikan Kandang Inspirasi Mnelabesa pada Sabtu (7/12). Bertempat di Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, inovasi ini menghadirkan peternakan ayam petelur modern yang dirancang dengan sistem manajerial khusus untuk meningkatkan produktivitas.
Berisi sekitar 50 ekor ayam yang telah memproduksi puluhan telur dalam sepekan, Kandang Inspirasi ini mengintegrasikan peternakan ayam petelur dengan praktik hortikultura. Program ini tidak hanya memanfaatkan potensi lokal tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat, terutama anak-anak dan ibu-ibu, guna meningkatkan kualitas gizi mereka.
Peresmian dimulai dengan penyambutan adat khas masyarakat Kampung Mnelabesa, diikuti oleh pengguntingan pita simbolis oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, beserta para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Yamin menjelaskan pentingnya adaptasi program ini terhadap kondisi lokal. “Kami memastikan program ini efisien secara biaya tetapi tetap produktif, dengan harapan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu fokus kami adalah menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan di desa ini,” ujarnya.
Lebih jauh, Yamin menekankan bahwa kandang ini juga menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat. “Selain memproduksi telur, kami ingin Kandang Inspirasi ini menjadi model yang dapat ditiru warga desa lainnya,” tambahnya.
Sustainable Development Director DANONE Indonesia, Karyanto Wibowo, turut mengapresiasi kolaborasi ini. “Kami berharap kandang ini menjadi inspirasi bagi para peternak lokal. Melalui program ini, semoga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat, dan roda perekonomian desa berputar lebih baik,” katanya.
Salah satu keunggulan program ini adalah penggunaan ayam Kedu, yang dikenal cepat beradaptasi dan memiliki tingkat produktivitas tinggi. Ketua Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Pusat, Hadi Sutrisno, menjelaskan, “Ayam Kedu mampu bertelur hingga 50 butir dalam satu siklus, dua kali lebih banyak dibanding ayam biasa. Dengan manajerial khusus, kandang saat ini memiliki 48 ekor ayam yang menghasilkan 39 telur per hari.”
Telur-telur ini akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di desa, termasuk 14 balita di Posyandu setempat, lebih dari 60 anak panti asuhan, dan 53 siswa SD Muhammadiyah Mnelabesa.
Selain itu, program ini juga menyertakan serah terima 1.555 bibit pohon, meliputi aren, kelor, bambu, dan jambu mete. Bibit-bibit ini diharapkan tidak hanya menjadi sumber pangan jangka panjang tetapi juga membantu menjaga kelestarian sumber air di desa.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Amanuban Timur, Abdul Qodir Lenamah, mengungkapkan rasa syukurnya. “Hadirnya program ini membawa perubahan besar. Kami sangat berterima kasih kepada Muhammadiyah dan berharap pendampingan ini terus berlanjut,” ujarnya.
Dengan akses yang lebih baik terhadap protein bergizi dan dukungan keberlanjutan, program ini diharapkan mampu menciptakan perubahan signifikan bagi masyarakat Desa Tliu, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.