Intelektualitas.com – Gelaran Tanwir Muhammadiyah di Kupang tidak hanya menjadi ajang pertemuan tokoh-tokoh nasional dan regional, tetapi juga membawa dampak positif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Salah satu yang turut meramaikan adalah Hayatun (19), penjaga stand UMKM yang menawarkan berbagai produk khas Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Di sini ada makanan khas NTT seperti jagung bose, madu asli dari TTS, kue cucur, kacang meleleh, kerupuk paru sapi, es buah, dan juga tenun ikat cantik dari Sumba,” jelas Hayatun saat diwawancarai sore tadi, Jumat, 6 Desember 2024.
Hayatun memilih untuk menjual produk-produk lokal ini dengan tujuan memperkenalkan budaya dan kekayaan kuliner NTT kepada pengunjung dari luar daerah. “Saya ingin orang-orang yang datang ke Tanwir ini, terutama dari luar daerah bisa mengenal lebih dalam makanan dan pakaian khas NTT,” tambahnya.
Stand UMKM yang dikelolanya telah dibuka sejak hari pertama acara dan konsisten hingga penutupan. Tidak hanya aktif saat event besar seperti Tanwir, Hayatun juga berjualan di luar acara dan kerap membuka stand pada berbagai kegiatan untuk meramaikan suasana.
Bermacam pengunjung yang datang silih berganti mengunjungi stand milik Hayatun membuatnya semakin semangat, apalagi pengunjung paling banyak adalah peserta yang datang dari luar daerah. Hal tersebut menjadi motivasi Hayatun dan Timnya.
“Orang-orang yang datang dari luar itu suka tanya-tanya seperti penasaran dengan kuliner khas yang kita sediakan, mereka penasaran ingin mencoba, itu membuat kita semangat untuk menjelaskan dan melayani mereka” cerita Hayatun penuh antusiasme.
Menurutnya, Tanwir Muhammadiyah kali ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. “Intinya acara ini cukup membantu menambah penghasilan kami, sangat cukup” ungkapnya.
Ia berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus diadakan di masa depan. “Semoga ke depannya selalu ada acara-acara seperti ini. Selain membantu menambah penghasilan, ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan makanan dan pakaian khas NTT kepada pengunjung dari luar daerah, dan mungkin produk-produk khas yang lebih bervariasi lagi nantinya” harap Hayatun.
Partisipasi pelaku UMKM seperti Hayatun tidak hanya menunjukkan semangat kewirausahaan, tetapi juga memperkuat misi Tanwir Muhammadiyah dalam memperkenalkan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) dan membangun ekonomi lokal.
Jurnalis : Indriyani S. Wilujeng
Redaktur : Abid