Kupang: Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan (OKP) Kota Kupang melakukan aksi kemanusiaan peduli rumah adat kampung Parono, Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ludes dilahap si jago merah, pada Kamis 13 Januari 2022 lalu. Akibat kebakaran tersebut menyebabkan delapan rumah adat hangus terbakar.
Aksi penggalangan dana yang kedua berlangsung di Jln. Eltari Kupang, Kamis, (27/01/2022).
Hal itu dibenarkan oleh Bernardus Ndara Londo, Koordinator Umum, ketika di wawancara oleh media intelektualitas.com.
Menurutnya, aksi penggalangan dana tersebut merupakan sebagai bentuk kepedulian sebagai kaum muda untuk menanggapi peristiwa kebakaran rumah adat di Sumba Barat Daya.
“Kami Sebagai orang muda patut untuk membantu hal tersebut, bahwa dengan adanya Aliansi ini merupakan bentuk kepedulian untuk membantu sanak saudara kita yang mengalami musibah kebakaran. Musibah tersebut bukanlah hal yang disengaja akan tetapi kehendak dari Tuhan untuk memberikan cobaan keda saudara-saudara kita di sana”.
Perlu diketahi bahwa musibah tersebut dikarenakan sambaran petir pada tanggal 13 Januari 2022 Pukul:15.00 Wita. Akibat dari tersambar petir tersebut, 8 Buah Rumah Terbakar. Beruntungnya kejadian Ini tidak ada Korban nyawa, tetapi Harta Benda dan seluruh pakai layak pakai mereka ludes oleh api,” jelas Mahasiswa Prodi Sosiologi tersebut.
Hal senada diungkapkan oleh, Soleman Danga Ngara Koordinator Lapangan (Korlap) merasa prihatin dengan mesibah tersebut. “kami dan semua aliansi yang tergabung dalam penggalangan dana tersebut turut prihatin melihat kejadian tersebut.Kami juga berharap agar masyarakat Kota Kupang turut membantu, baik doa, finansial, maupun material untuk membantu saudara/saudari kita yang ada di Sumba,” terangnya.
Terpisah, Kornelis Mete, salah satu Mahasiswa yang berasal dari Sumba berkata bahwa sebagai seorang Mahasiswa, seorang pemuda sudah sepantasnya untuk melakukan aksi sosial berkaitan dengan hal-hal seperti ini.
“Negara Indonesia merajut yang namanya gotong royong, sehingga sudah sepantasnyalah kita sebagai Mahasiswa, kaum muda untuk mengumpulkan masa, turun ke jalan dan meminta uluran tangan, doa dari masyarakat Kota Kupang agar bisa membantu masyarakat yang telah tertimpa dengan kebakaran tersebut,” terang Aktivis GMNI tersebut”.*
Penulis : Valentina Inya Ambu
Editor : GM