KUPANG – Bagian Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), melakukan diskusi dengan mahasiswa penerima Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk membahas program dan kegiatan bersama. Selain itu, juga pembagian Surat Keputusan Rektor tentang mahasiswa penerima bantuan UKT, bertempat di Aula Utama UMK, Selasa (10/01/2021).
Bantuan UKT tersebut merupakan subsidi yang diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kepada mahasiswa yang perekonomiannya terdampak COVID-19. Adapun, bantuan UKT yang diterima UMK semester ganjil ini mencapai 1.000 kuota.
Menurut operator kemahasiswaan UMK Zainuddin A. Khalid, bantuan UKT yang diterima UMK semester ini merupakan jumlah terbanyak yang pernah diterima, total keseluruhan mencapai 1000 mahasiswa, berupa bantuan biaya kuliah yang dikirim langsung ke rekening lembaga.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 750 mahasiswa penerima bantuan UKT ini, dipandu langsung oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan Zulkhaedir Abdussamad. Menurut Zulkhaedir, dengan adanya bantuan UKT ini tentunya dapat meringankan beban mahasiswa yang perekonomiannya terdampak COVID-19.
Selain itu, mahasiswa penerima bantuan UKT diharapkan mampu mengembangkan daya kritis dan kreatif secara maksimal dengan merancang berbagai kegiatan kemahasiswaan. “Saya berharap mahasiswa juga memiliki kepekaan terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, dimulai dari hal kecil dulu, misalnya merancang program kegiatan, tentang bagaimana menciptakan lingkungan kampus yang bersih. Untuk itu, mereka (mahasiswa) perlu mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat,” kata dosen prodi sosiologi tersebut.
Pada kegiatan kali ini juga telah terbentuk koordinator penerima UKT dari masing-masing program studi, yang dinahkodai oleh Saman Badarudin, selaku koordinator umum.
Adapun agenda yang dibahas adalah merancang berbagai program yang bermanfaat. “Kita harus banyak bersyukur. Oleh sebab itu, sebagai penerima bantuan UKT, kita harus mampu memberikan kontribusi terhadap kampus, salah satunya dengan merancang kegiatan-kegiatan yang positif,” kata mahasiswa Fakultas Agama Islam tersebut.
Adapun, program kegiatan yang direncanakan adalah gerakan kampus ramah lingkungan. “Tujuan dari kegiatan tersebut adalah bagaimana menjadikan UMK menjadi kampus yang bersih dan bebas dari sampah,” ujar Badarudin.
Dalam diskusi antara perwakilan mahasiswa penerima UKT dengan Kabag Kemahasiswaan, disepakati 4 program bersama yang akan diilaksanakan, sebagai berikut: pertama, mendorong agar kampus UMK memiliki peraturan tentang Kampus ramah lingkungan. Kedua, melakukan sosialisasi tentang aturan yang sudah dibuat. Ketiga, melakukan kerja bakti. Dan yang keempat, membuat seminar ekoteologi.
Salah seorang penerima bantuan UKT UMK Irma Sanapati Niab mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan beredukasi. Sebab, kalau dilihat mahasiswa masih banyak yang belum tertib dalam membuang sampah. ”Semoga kegiatan ini bukan hanya sekedar rencana tetapi dapat dilaksanakan dengan semestinya,” ujarnya. (*)
Reporter : Astin
Editor : Astin
Saya sangat setuju dengan kegiatan yang di adakan oleh bapak2 misalnya kegiatan dalam hal menciptakan lingkungan yang bersih. Sebab jika kegiatan ini terlaksana dngan baik dan tertib kita sebagai mahasiswa pun akan nyaman dan betah jika berada di lingkungan kampus. Bukan hanya Mahasiswa Muhammadiyah sja orang di luar lingkup Muhammadiyah pun jika mereka melihat penataan Kampus kita rapi dan di sekelilingnya juga bersih secara lngsung mereka akan menyukainya.
Sangat membantu
Sangat bersedia dengan adanya kegiatan ini.
Saya bersedia
Saya sangat berharap kegiatan ini mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Karena masalah sampah2 yang dibuang di sembarang tempat di Kota Kupang sudah sangat memprihatinkan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya TPS2 sementara.
Saya sangat setuju dengan adanya kegiatan ini